Source: Freepik.com
Saat ini, mulai banyak bermunculan produk perawatan kulit yang melabeli dirinya dengan kata-kata natural, organik atau vegan. Namun sebenarnya, belum banyak yang paham pada arti dari masing-masing kata tersebut.
Kata-kata ini populer, karena dipercaya dapat memberikan hasil yang lebih baik dan aman untuk kesehatan. Sehingga banyak orang cenderung lebih memilih produk-produk dengan klaim ini.
Tetapi kamu haus hati-hati, jangan termakan iklan dan klaim sebelum kamu memeriksanya lebih lanjut. Sebelum membeli pastikan kamu sudah teredukasi dengan baik tentang apa itu klaim organik, natural dan vegan.
Perbedaan Organik, Natural dan Vegan
Mari kita cari tahu bersama tentang perbedaan dari ketiga label tersebut pada produk skincare kulit. Simak selengkapnya di sini!
1. Organik
Produk organik menggunakan bahan baku yang berasal dari (hasil pertanian) ditanam atau dibudidayakan. Suatu produk bisa masuk dalam kategori organik jika berasal dari bahan “mentah’ organik, menggunakan pupuk atau pestisida alami saat proses penanamannya.
Untuk mendapatkan klaim ini tidaklah mudah, karena produk tersebut harus mengandung minimal 95% bahan natural dan harus mendapatkan sertifikasi organik dari badan sertfikasi terkait.
Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sertifikasi ini pun tidaklah murah, dan proses mendapatkan sertifikasinya tidaklah mudah.
Jadi klaim ini tidak boleh digunakan sembarangan ya. Jika kamu menemukan produk yang memiliki klaim ini, pastikan untuk memeriksa sertifikasi dan kredibiltas produknya.
2. Natural
Salah satu hal yang harus diluruskan tentang “natural” adalah anggapan bahwa natural berarti bebas dari bahan kimia. Karena sejatinya, semua benda yang ada di sekitar kita memiliki rumus kimia dan itu bagian dari standarisasi.
Sebagai contoh, udara yang kita hirup sehari-hari oksigen (O2) dan air yang kita minum (H2O). Transparasi bahan dalam kaidah ilmiah akan memudahkan seseorang mempertanggungjawabkan setiap klaim.
Jadi selalu ingat bahwa natural tidak berarti komposisi produknya bebas dari nama kimiawi.
3. Vegan
Arti klaim vegan adalah produk tersebut tidak menggunakan bahan yang berasal dari hewan. Jadi, apabila produk tersebut masuk kategori organik, natural dan tidak menggunakan bahan dari hewan, maka produk tersebut tetap masuk kategori vegan.
Sebaliknya, jika produk tersebut masuk kategori natural tetapi ada bahan yang berasal dari hewan, maka produk tersebut tidak bisa dilabeli vegan. Bagaimana? Sudah jelasnya perbedaan kategorinya?
Baca Juga: Cara Mudah Mulai Bisnis Skincare dan Kosmetik
Selain vegan, kamu juga pasti familiar dengan klaim cruety free yang artinya produk tidak melibatkan proses yang menyiksa makhluk hidup dalam proses produksi.
Misalnya, produk tersebut melakukan pengujian terhadap hewan atau animal testing, maka sudah pasti produk tersebut tidak bisa masuk kategori cruelty free.
Kategori cruelty free ini tentu tidak bisa disamakan dengan vegan, karena suatu produk yang mengklaim produknya cruelty free belum tentu vegan begitupun sebaliknya.
Klaim cruelty free juga harus dikeluarkan oleh badan atau lembaga yang kredibel, sehingga tidak boleh diklaim sembarangan oleh suatu produk. Untuk melakukan klaim juga pastikan kamu sudah melakukan pengujian di tempat yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Intinya, semua klaim tidak boleh digunakan sembarangan karena harus melalui beberapa pengujian dan sertifikasi. Jadi jangan sampai kamu tergiur dengan klaim produk yang tidak terbukti kredibilitasnya.
Jika kamu bekerjasama dengan PT Gemma Natura Lestari atau GNL, maka kamu bisa berdiskusi dengan tim terkait terkait klaim-klaim ini. Jika kamu memang ingin mengklaim organik, natural atau vegan dalam produkmu, maka kamu bisa mengajukan hal-hal pendukung klaim tersebut.
Urusan maklon, percayakan saja ke GNL!
Baca Juga: Jurus Jitu Pilih Maklon Skincare dan Kosmetik Untuk Brandmu
