
Source: Canva.com
Sebelum memasuki dunia bisnis, penting untuk kamu memillih industri yang tepat untuk dijajaki. Hal ini bukan hanya untuk meraih keberhasilan cepat, tetapi juga potensi keberlanjutan bisnis yang akan dijalani.
Salah satu contoh bisnis yang populer di Indonesia ialah bisnis skincare dan franchise ayam goreng. Kedua nya memiliki potensi keuntungan yang besar serta berkesempatan untuk menjadi bisnis jangka panjang.
Apalagi saat ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya merawat kesehatan kulit dan minat yang tinggi terhadap makanan.
Perhitungan Bisnis Skincare dan Franchise Ayam Goreng
Dalam artikel ini, akan dijelaskan gambaran tentang perbedaan hitungan keuntungan dari kedua bisnis tersebut dan bisnis mana yang lebih unggul dan cocok untuk investasi jangka panjang.
1. Modal Awal dan Biaya Operasional
Franchise ayam goreng merupakan salah satu bisnis yang membutuhkan modal lumayan besar. Selain itu, biaya lain yang diperlukan juga banyak, seperti biaya sewa tempat, peralatan pendukung, bahan baku, listrik dan lain-lain.
Adapun masalah bahan baku yang memiliki masa simpan yang terbatas, sehingga kamu harus memperhitungkan sampai berapa lama bahan baku dalam keadaan segar.
Karena output bisnis ini akan dikonsumsi masyarakat, sebagai pebisnis penting untukmu mempertimbangkan hal tersebut.
Berbeda dengan bisnis ayam goreng, bisnis skincare memiliki fleksibilitas dalam modal awal. Hal ini karena setiap orang ingin membuat produk dalam jumlah yang beragam dan setiap pabrik juga memiliki minimal order yang berbeda.
Dari segi bahan baku pun, produk skincare memiliki risiko kerugian yang lebih kecil karena dapat disimpan lebih lama.
Untuk biaya produksi pun akan lebih sedikit, karena kamu bisa bekerja sama dengan pihak maklon.
Adanya jasa maklon yang membantu, maka kamu bisa lebih hemat waktu dan tenaga dalam proses produksi. Bahkan kamu pun bisa lebih fokus ke strategi penjualan karena urusan operasional sudah di urus oleh maklon.
Baca Juga: Jurus Jitu Pilih Maklon Skincare dan Kosmetik Untuk Brandmu
2. Perhitungan Keuntungan Secara General
Dalam rangka memberikan gambaran yang lebih jelas, maka inilah perhitungan keuntungan secara umum untuk bisnis franchise ayam goreng:
Ilustrasi Hitungan Keuntungan Franchise Ayam Goreng Modal Rp20 Juta | Ilustrasi Hitungan Keuntungan Skincare Modal Rp30 Juta |
Biaya Modal Awal: Rp20.000.00 Peralatan Jualan: Rp13.500.000 Bahan Baku: Rp1.400.000 Harga Jual Per Produk: Rp16.000 Promosi & Training Rp5.000.000 | Modal Awal: Rp30.000.000 Harga Jual per Produk: Rp120.000 Biaya Produksi per Produk (Maklon): Rp40.000 Keuntungan per Produk: Rp80.000 Produksi Awal: 500 pcs (Rp40.000 × 500 = Rp20.000.000) Sisa Modal untuk Packaging & Marketing: Rp10.000.000 |
Proyeksi Penjualan : Target Penjualan 10 ekor per hari (16.000 x 10 ) x 30 maka keuntungan per bulan Rp4.700.000 Jika berhasil menjual 50 ekor per hari, maka potensi keuntungan perbulan Rp24.000.000 Balik modal: 20.000.000 ÷ 4.700.000 = 4,5 bulan *tergantung performa bisnis | Proyeksi Penjualan : Target Penjualan per Hari: 5 produk Keuntungan Harian: 5 × Rp80.000 = Rp400.000 Keuntungan Bulanan: Rp400.000 × 30 = Rp12.000.000 Balik Modal: Rp30 juta ÷ Rp12 juta ≈ 2,5 bulan |
Kesimpulan dari perhitungan kedua bisnis tersebut adalah, bisnis skincare berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi karena kita bisa biaya produksi dan peralatan dengan cara bekerja sama dengan maklon.
3. Skala Pertumbuhan dan Potensi Pasar
Franchise ayam goreng memiliki batasan dalam pertumbuhan bisnis karena tergantung dari lokasi fisik dan kapasitas produk harian.
Untuk memperbesar bisnis ini, pemilik harus bisa melihat apakah potensi bisnis yang dijalankan lumayan besar.
Selain itu, karena industri makanan lumayan ketat kamu harus bisa mempertimbangan potensi bisnis untuk beberapa waktu kedepan.
Sebaliknya, bisnis skincare memiliki potensi pertumbuhan yang eksponensial karena dijual secara online tanpa batasan geografis. Dengan pemasaran melalui online, kamu bisa menjangkau target pasar seluas mungkin sehingga potensi bisnisnya bisa semakin besar.
Meskipun persaingan di industri skincare juga sangat ketat, bisnis skincare tetap memiliki potensi yang besar karena tren perawatan kulit yang terus berkembang.
4. Sustainable dan Value Brand
Franchise ayam goreng bergantung dengan tren dan loyalitas pelanggan, mengingat tren makanan juga terus berubah maka keberlanjutan bisnis ini tidak terjamin.
Jika tidak memiliki keunikan dan nilai yang kuat, maka produk yang dijual akan sama dengan produk pada umumnya. Sehingga tidak ada alasan yang membuat produkmu spesial.
Dalam bisnis skincare, branding juga menjadi aset yang berharga. Untuk meraih keberhasilan pelanggan, kamu perlu meyakinkan bahwa produk yang dijual sudah dipercaya oleh customer. Hal inilah yang akan mempertahankan loyalitas customer atau potensi retention.
Kesimpulan: Mengapa Bisnis Skincare Lebih Potensial untuk Jangka Panjang?
Bisnis franchise ayam goreng memang menawarkan keuntungan yang lumayan cepat, namun skalabilitas dan potensi sustainablenya lebih terbatas.
Di sisi lain, bisnis skincare memiliki margin keuntungan yang lebih tinggi, potensi pertumbuhan bisnis lebih besar dan lebih mudah berkembang secara global melalui dukungan pemasaran digital.
Untuk bisnis yang lebih sustainable, maka bisnis skincare bisa menjadi aset jangka panjang dan peluang passive income. Oleh karena itu, sudah waktunya bagi kamu untuk memilih bisnis skincare sebagai peluang bisnis yang lebih stabil dan menjanjikan.
Untuk partner bisnis skincare kamu bisa langsung berkonsultasi secara gratis dengan tim Marketing dari PT. Gemma Natura Lestari atau GNL.
Karena kami akan memberikan saran terbaik dan referensi produk yang bisa kamu produksi dan potensial di pasaran.
Selain itu, kamu juga bisa custom formulasi dan packaging sesuai keinginanmu. Proses produksi sampai pengurusan legalitas juga kan ditangani langsung oleh tim GNL dan kamu bisa lebih fokus ke strategi penjualan.
Baca Juga: Private Label vs Maklon: Mana yang Lebih Menguntungkan?